Pada saat kulihat pesawat terbang bergerak kencang di atas udara, aku tidak bisa menyangkal perasaanku yang terus-menerus berputar. Kemarin, aku bertemu dengan seorang teman seperjalanan di penerbangan Houston – Jakarta. Nama beliau sama dengan Rima. Penampilannya yang elok membuatku merasa ketagihan untuk melihatnya lebih dekat. Dengan menghadapi situasi yang penuh risiko, aku harus berani untuk mengungkapkan perasaan yang tersembunyi dalam hatiku.
Namun aku tidak pernah menyangka bahwa Rima juga memiliki perasaan yang sama. Suatu ketika kita duduk di ruang legar, Rima melirik kepadaku dengan mata yang cantik. Hingga pada akhirnya, kita tidak bisa menahan diri dan memutuskan untuk bertindak syah.
Perilaku itu benar-benar tidak pantas jika dilakukan. Tetapi dalam novel ini, aku menempatkan perbuatan lerengan atau yang kerap dikenal dengan “bokek” tersebut dalam konteks seks kotor pria perempuan atau diromanisasi dalam pengertian “Lelsey”. Namun, aku tidak sempat mencintai betapa semeniskawannya Daniel tanpa beberapa ratus sebelum belaka tidak cerita bs ke pengemalsarkars.